Halaman

Selasa, 22 Januari 2013

Keterampilan menyimak SD

Kali ini saya akan mem-posting MK Bahasa Indonesia SD dengan bab Keterampilan Menyimak SD.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat. . . 



Keterampilan Menyimak


A.       Peranan Menyimak dalam Berbahasa
           Sebelum anak melakukan berbicara, membaca apalagi menulis, kegiatan menyimaklah yang pertama kali dilakukan. Tarigan(1989) menyatakan bahwa menyimak hamper sering disamakan dengan mendengarkan, sedangkan mendengarkan sering dibedakan dengan mendengar.      
        Mendengarkan (KUBI,1975) merupakan salah satu kegiatan menangkap suara / bunyi dengan telinga dengan sengaja / terencana. Contoh : Mendengarkan suara guru.
Mendengar (Tarigan,1989) → kegiatan menangkap suara / bunyi dengan telinga tanpa
sengaja / tidak terencana. Contoh: Mendengar suara deru mobil.
        Mendengarkan memiliki unsur mendengar karena mendengarkan menggunakan alat yang sama dengan mendengar. Sedangkan Menyimak memiliki kandungan makna yang lebih spesifik. Kegiatan menyimak dapat dilakukan seseorang dengan bunyi bahasa sebagai sasarannya,  sedangkan mendengar / mendengarkan sasarannya dapat berupa bunyi apa saja. Kegiatan menyimak dapat dilakukan dengan sengaja / terencana.
Tarigan (1989) menyatakan bahwa untuk hakekat menyimak adalah mendengarkan
dan memahami isi bahan simakan.
Ø        Tahapan-tahapan Menyimak :
1.    Mendengarkan
2.    Mengidentifikasi
3.    Menafsirkan
4.    Memahami
5.    Menilai
6.    Menanggapi
Ø        Tujuan dari Menyimak :
     1.  Mendapatkan fakta
     2.  Menganalisis fakta
     3.  Mengevaluasi fakta
     4.  Mendapat inspirasi
     5.  Menghibur diri
     6.  Meningkatkan kemampuan berbicara
Ø        Macam-macam bentuk menyimak :
a.          Menyimak berita
b.         Menyimak dialog
c.         Menyimak iklan
d.         Menyimak petunjuk
e.         Menyimak pidato
Ø        Perbedaan Menyimak dan Mendengar :
1.   Ada tidaknya unsur kesengajaan
2.   Ada tidaknya usaha untuk memahami dan menikmati
3.   Menyimak mengandung unsur mendengar dan mendengarkan dan bukan sebaliknya.
Ø        Faktor yang berpengaruh dalam menyimak:
1.         Faktor sikap penyimak
Artinya apakah sikap itu obyektif atau sikap subyektif dan bersikap kooperatif sehingga apa yang disimaknya benar-benar efisien.
2.         Faktor perhatian penyimak
Terdapat 3 perhatian antara lain :
- Perhatian primer, bila ada pertalian langsung antara apa yang disimak dari pembicara dengan kepentingan kehidupan sehari-hari.
- Perhatian sekunder, bila kurang adanya respon dari si penyimak terhadapa apa yang disimaknya.
- Perhatian sesaat bila respon yang diterima penyimak hanya sesaat saja.
3.         Faktor penyimak sendiri/ motivasi
Penjagaan kelangsungan hidup pribadi dikatakan merupakan motivasi yang paling dasar.
4.         Faktor keadaan emosi penyimak
Emosi akan menghasilkan serapan yang begitu mudah bila menyimak sesuatu yang menunjang kata hati kita yang telah berurat dan berakar secara dalam.

B.       Perkembangan Kompetensi Menyimak
            Pada kontak pertama pada ujaran/ucapan suatu bahasa yang masuk ke telinga hanya terasa sebagai suatu aliran bunyi gemuruh yang tidak berbeda. Secara berangsur-angsur anak akan merasakan adanya berbagai urutan bunyi. Ada keteraturan turun naiknya bunyi-bunyi, ada pula kelompok bunyi yang berdasarkan perbedaan taraf embusan napas. Akhirnya anak dapat menyadari ada beberapa gabungan fakta-fakta bahasa yang dikenal secara arbiter,  misalnya kosa kata, kata kerja dan pernyataan-pernyataan yang sederhana. Anak mulai dapat membedakan adanya fonem-fonem dan pola-pola kalimat.
  Untuk kompetensi bahasa pertama, anak mengharapkan adanya rentetan bunyi-bunyi tertentu sebagai isi informasi yang sesuai dengan pengalaman yang mendahuluinya dalam bentuk kontak bahasa yang mirip, sehingga perhatian sepenuhnya dapat diarahkan kepada item-item informasi yang lebih sulit.
  Bagi bahasa kedua anak masih memerlukan banyak informasi dasar yang diharapkan  sehingga perhatian yang tersita untuk hal-hal tersebut tidak terlalu. Penyimak bukan hanya mengerti dan membuat penafsiran atas lambang-lambang bunyi yang masuk ke telinga tetapi penyimak berusaha melakukan atau menanggapi apa yang dimaksud oleh pesan tadi.

C.    Pengajaran Menyimak
       Keterampilan Menyimak tidak kalah pentingnya dengan berbicara, membaca dan menulis. Peristiwa menyimak merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai bahkan mereaksi terhadap makna yang termuat pada wacana lisan.
       Penyimak yang berhasil adalah penyimak yang dapat memanfaatkan pengetahuan yang disimaknya maupun yang telah mereka miliki yang berhubungan dengan materi yang mereka simak. 
       Menyimak dan berbicara merupakan komunikasi lisan dan komunikasi lisan tidak akan terjadi bilamana kedua kegiatan ini tidak berlangsung sekaligus atau tidak saling melengkapi, kegiatan ini disebut kegiatan desiprokal.
faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak :
1.         Susunan informasi yang kurang jelas atau acak –acakan.
2.         Latar belakang pengetahuan penyimak.
3.         Kelengkapan dan kejelasan informasi yang disimak.
4.         Pembicara lebih banyak menggunakan kata ganti daripada menggunakan kata benda
       secara lengkap, sehingga teks sulit dipahami.
5.         Kecilnya daya tampung sistem ingatan jangka pendek.
6.         Beberapa lambang yang berbeda masuk bersama-sama terserap melalui telinga.

D.      Strategi Pembelajaran Menyimak
          Agar pembelajaran menyimak dapat berhasil dengan guru menerapkan hal-hal sebagai berikut :
1.        Pengajaran harus mempunyai tujuan yang jelas yang diketahui oleh guru dan siswa.
2.        Pengajaran disusun sederhana, sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa.
3.        Pengajaran harus mampu menumbuhkan partisipasi aktif terbuka pada diri siswa.
4.        Pengajaran harus benar-benar mengajar bukan menguji. Skor siswa dijadikan balikan bagi guru.
5.   Mengarahkan aktivitas belajar siswa pada tujuan yang telah diterapkan.
6.   Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
7.   Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut :
            1.             Menjawab pertanyaan
            2.             Bermain tebak-tebakan
            3.             Memberi petunjuk
            4.             Identifikasi kalimat topik
            5.             Bermain pesan
            6.             Bercerita
            7.             Dramatisasi




===========================================
= Materi By :                                                  =
=       Drs. Harry Poerwanto, S.Pd., M.Pd   =
================================
=   Editing By :                                                   =
=          Sulung Bayu Prasetyo (Bay RyūTarō)     =
=          Teguh Bayu Mantra                               =             
==========================    





Tidak ada komentar:

Posting Komentar