Halaman

Rabu, 23 Januari 2013

Keterampilan Berbicara SD


Saya akan menyambung postingan sebelumnya Bahasa Indonesia SD, kali ini akan saya posting tentang keterampilan berbicara.
Selamat membaca. . .  




KETERAMPILAN BERBICARA
A.       Hakekat Berbicara
         Menurut Tarigan (1989), berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata / lambang bunyi untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
  Berbicara dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dapat dipahami oleh orang lain (Depdikbud 1985:7). Berbicara merupakan bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan beberapa factor, antara lain :
1.    Faktor fisik yaitu alat ucap untuk menghasilkan bunyi bahasa.
2.    Faktor psikologis yaitu stabilitas emosi sangat berpengaruh terhadap keutuhan bahan pembicaraan.
3.    Faktor neurologis yaitu jaringan saraf yang menghubungkan otak kecil dengan mulut, telinga serta organ tubuh lainnya dalam aktivitas berbicara.
4.    Faktor semantik yang berhubungan dengan makna dan faktor linguistik yang berkaitan dengan struktur bahasa dalam berbicara.

B.    Perbedaan ragam lisan dan ragam tulis
       Ragam lisan dimiliki oleh masyarakat bahasa sedangkan ragam tulis tidak mesti dimiliki oleh masyrakat bahasa. Perbedaannya ada 2 macam :
1.      Berhubungan dengan peristiwanya
a.    Jika digunakan ragam tulis, partisipasi tidak saling berhadapan akibatnya bahasa  yang digunakan harus dan jelas sebab sarana pendukung tidak digunakan dalam ragam tulis (isyarat, pandangan, anggukkan) .
b.    Pada ragam tulis, fungsi subyek, predikat dan obyek harus nyata.
c.    Pada ragam lisan partisipasi pada umumnya bertatap muka sehingga kelengkapan fungsi tersebut kadang terabaikan.
2.      Berkaitan dengan upaya yang digunakan dalam ragam lisan perlu diketahui tentang tinggi rendah, panjang-pendek, dan intonasi kalimat. Semua tidak terlambang dalam tata tulis maupun ejaan. Pembicara dapat memberikan tekanan memberikan jeda pada bagian tertentu agar maksud ujaran / ucapannya dapat dipahami.

  C.    Elemen Dasar Berbicara
Elemen tersebut adalah :
1.    Sumber, pembicara berupa sumber, jika isi pembicaraan tersebut berasal dari hati nurani pembicara itu sendiri.
2.    Pesan, maksud yang terkandung di dalam kode yang telah disampaikan pembicara. Berupa kode-kode verbal maupun kode non verbal.
3.    Saluran, kondisi yang menghubungkan antara pembicara dengan lawan bicara. Saluran dapat berupa : media fisik maupun non fisik (hardware maupun software)
4.    Penerimaan, pemahaman terhadap kode yang terkandung dalam pembicaraan. Pemahaman kode adalah :
a.          Penanggapan bunyi ujaran / ucapan
b.         Pemahaman maksud gerak anggota badan dan mimik
c.          Penafsiran isi pembicaraan
Penerimaan dianggap baik jika antara pembicara dan lawan bicara tidak mengalami salah komunikasi/salah paham.

D.   Sikap Mental Pembicara
     Adalah unsur kejiwaan pembicara yang mempengaruhi baik buruknya kegiatan berbicara. Unsur tersebut antara lain :
a.    Rasa komunikasi, Pemilihan rasa akrab dengan orang lain yang tumbuh dari adanya kemampuan menyesuaikan diri serta daya ingat terhadap bahan pembicaraan. Unsur rasa komunikasi adalah :
1.  Rasa keakraban.
2.  Kemampuan menyesuaikan diri.
3.  Sikap tahu diri.
4.  Daya ingat yang baik.
b.    Rasa humor, adalah penumbuhan suasana segar dalam berbicara yang timbul karena kecerdasan akal kelucuan rasa simpatik dan toleransi terhadap lawan bicara. Manfaat humor adalah :
1.    Menumbuhkan suasan segar dalam bicara.
2.    Membuat pendengar tidak cepat bosan.
3.    Mengurangi / menghilangkan kelelahan.
4.    Menumbuhkan rasa akrab antara pembicara dengan pendengar
c.    Rasa kepemimpinan, adalah rasa percaya diri dari pembicara bahwa dirinya mampu menguasai dan menjalin suasana akrab dengan pendengarnya, sehingga ia mampu menyampaikan gagasan-gagasan secara tepat dan menarik. Unsur-unsur yang berperan meliputi :
1.    Rasa percaya diri.
            2.    Keterlibatan batin dengan pendengarnya.
            3.    Mampu mengatur dan menguasai diri.
            4.    Rasa hormat dan rasa memiliki seperti diri sendiri.
d.    Rasa percaya diri, adalah rasa kepercayaan pada diri sendiri yang membebaskan pembicara dari perasaan was-was. Unsur-unsur yang berperan adalah :
            1.    Kesadaran bahwa manusia ada dalam kesamaan dan perbedaan.
            2.    Setiap orang tentu memiliki kelemahan dan kelebihan.
            3.    Menjauh dari rasa rendah diri.
            4.    Menyayangi diri sendiri seperti rasa sayang yang diberikan pada orang lain.
            5.    Membentuk pandangan serta tujuan hidup yang pasti.

E.    Tujuan berbicara
       Pembicara perlu memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan terhadap para pendengar, baik secara umum maupun perorangan. Tujuan lain berbicara adalah :
            1.    Memberitahu / melaporkan (to inform).
            2.    Menjamu / menghibur (to entertain).
            3.    Membujuk / mengajak / meyakinkan (to persuade).

F.     Prinsip dasar berbicara
            a.    Membutuhkan paling sedikti dua orang.
            b.    Mempergunakan suatu sandi linguistik.
            c.    Memerima / mengakui suatu daerah referensi umum.
            d.    Merupakan suatu pertukaran antara partisipan.
            e.    Menghubungkan setiap pembicara dengan lainnya dengan segera.
            f.      Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini.
g.  Hanya melibatkan perlengkapan yang berhubungan dengan suara / bunyi bahasa dan pendengaran.
h.    Tidak pandang bulu menghadapi apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil.

G.   Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Keterampilan Bahasa Yang Lain
            Berbicara sebagai keterampilan berbahasa berhubungan dengan keterampilan yang lain. Secara garis besar hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
            1.    Berbicara dan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat langsung.
            2.    Berbicara dipelajari melalui keterampilan menyimak.
            3.    Peningkatan keterampilan menyimak akan meningkatkan keterampilan berbicara.
            4.    Bunyi dan suara merupakan faktor penting dalam keterampilan berbicara dan menyimak.
            5.    Berbicara diperoleh sebelum pemerolehan kemampuan membaca.
            6.    Pembelajaran membaca pada tingkat lanjut akan membantu pada keterampilan berbicara.
            7.    Keterampilan berbicara diperoleh sebelum pembelajaran menulis.
            8.    Berbicara cenderung kurang terstruktur dibandingkan dengan menulis.
            9.    Pembuatan catatan, bagan dan sejenisnya dapat membantu keterampilan berbicara.
          10.     Performansi menulis dan berbicara berbeda meskipun keduanya sama-sama bersifat
produktif. 

H.   Bentuk berbicara
Bentuk berbicara dibagi dua :
1.  Berbicara terapan / fungsional (the speech art).
2.  Pengetahuan dasar berbicara.
  - Berbicara sebagai seni menekankan penerapannya sebagai alat komunikasi dalam  masyarakat, yaitu:
a.  Berbicara di muka umum.
b.  Diskusi kelompok.
c.  Debat.
- Berbicara sebagai ilmu menelaah hal-hal yang berkaitan dengan :
            a.    Mekanisme berbicara dan mendengar.
            b.    Latihan dasar tentang ujaran dan suara.
            c.    Bunyi bahasa.
  d.    Patologi ujaran. 
Konsep dasar pendidikan berbicara mencakup 3 kategori antara lain :
              1.    Hal-hal yang berkenaan dengan hakekat atau sifat-sifat dasar ujaran.
              2.    Hal-hal yang berhubungan dengan proses intelektual yang diperlukan untuk
       mengembangkan kemampuan berbicara.
              3.    Hal-hal yang memudahkan seseorang untuk mencapai keterampilan berbicara.



===========================================
= Materi By :                                                  =
=       Drs. Harry Poerwanto, S.Pd., M.Pd   =
================================
=   Editing By :                                                   =
=          Sulung Bayu Prasetyo (Bay RyūTarō)     =
=          Teguh Bayu Mantra                                =             
==========================    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar