Tak perlu berbasa-basi langsung aja kita kita tengok
materi berikutnya, Bahasa Indonesia SD Bab Membaca dalam Hati dan Membaca
Telaah Bahasa.
Selamat membaca. . .
Membaca Dalam Hati dan Membaca
Telaah bahasa
A.
Pengertian
Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah jenis membaca yang dilakukan
tanpa menyuarakan apa yang dibacanya.Tujuan utama membaca dalam hati adalah
untuk memperoleh informasi.
Keterampilan
membaca dalam hati merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan.Pada membaca
dalam hati, anak mencapai kecepatan dalam pemahaman frase-frase, memperkaya
kosa kata dan memperoleh keuntungan dalam hal keakraban dengan sastra yang
baik. Pada garis
besarnya membaca dalam hati dapat dibagi menjadi :
- Membaca ekstensif
- Membaca intensif
B.
Membaca ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas.
Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang
penting-penting dengan cepat dan efisien. Membaca
ekstensif meliputi :
a.
Membaca
survei (survey reading)
Sebelum
kita mulai membaca biasanya kita meneliti terlebih dulu apa-apa yang akan kita
telaah.Kita mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari / ditelaah dengan jalan
:
1.
Memeriksa,
meneliti indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku.
2.
Melihat-lihat,
memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku
buku yang
bersangkutan.
3.
Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku
yang bersangkutan.
Kecepatan
dan ketepatan dalam mensurvei bahan bacaan sangat penting, sebab turut
menentukan berhasil / tidaknya seseorang dalam studynya.Latar belakang
pandangan serta ilmu pengetahuan seseorang turut menentukan tepat / tidaknya,
cepat / lambatnya mensurvei bahan bacaan yang diinginkan.Pepatah mengatakan
bahwa permulaan yang baik sudah merupakan setengah dari hasil yang hendak
dicapai.
b.
Membaca
sekilas (skimming reading)
Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat
mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk
mencari serta mendapatkan informasi, penerangan. Ada 3 tujuan
utama dalam membaca sekilas:
Ø Untuk memperoleh suatu kesan dari suatu buku, atau
artikel, serta tulisan
singkat. Untuk memperoleh kesan umum dari sesuatu buku non
fiksi
(sejarah, biografi, ilmu pengetahuan seni, dsb) dengan
cepat maka kita
dapat melakukannya dengan jalan meneliti halaman
judul, kata pengantar,
daftar isi, dan indeks
Ø Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
Kita kerap kali
membaca sekilas untuk mendapatkan fakta / hal
tertentu. Petunjuk untuk
mendapatkan informasi yang cepat / tepat:
1.
Tentukan
dengan jelas hal / fakta apa yang hendak dicari / disediakan pertanyaan yang
akan dijawab.
2.
Siapkan
/ ingat kata atau kata-kata yang paling tepat dipakai untuk menunjuk hal
tersebut.
3.
Bila
kita mencari informasi dalam suatu buku, baiklah kita melihat apakah kata atau
detail tersebut tercantum dalam indeks. Kalau tidak ada, carilah di bawah
subyek yang lebih luas yang mungkin mencakup bahan / subyek tersebut.
4.
Liriklah
setiap halaman dengan cepat hanya untuk mencari kata / detail yang diinginkan.
Ø Untuk menemukan / menempatkan bahan yang diperlukan
dalam
perpustakaan. Dalam pencarian bahan yang diperlukan di perpustakaan
kitapun kartu
katalog untuk mendapatkan buku-buku yang sesuai.
Kita membaca sekilas untuk
menemukan artikel majalah.
c.
Membaca
dangkal (superficial reading)
Membaca dangkal bertujuan untuk memperoleh pemahaman
yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.
Membaca dangkal biasanya
dilakukan bila kita membaca demi kesenangan membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu
senggang. Membaca dangkal dapat dilakukan dengan santai. Dalam
membaca dangkal teknik yang dipergunakan ini jelas sangat berbeda.
Membaca ekstensif biasanya lebih banyak dilakukan di
luar kelas, tugas diberikan guru beberapa kali secara teratur.Di dalam kelas
diperlukan sekelumit waktu untuk mencek atau memeriksa apakah anak mengerti
ciri-ciri utama sebuah cerita.
C.
Membaca intensif
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti,
dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap
suatu tugas yang pendek, kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.
Yang termasuk membaca
intensif adalah :
1. Membaca telaah isi (content study reading).
2. Membaca telaah bahasa (linguistik study reading).
Membaca
intensif pada hakekatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500
patah kata.Tujuan utama membaca intensif ialah untuk memperoleh sukses dalam
pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan retoris atau
pola teks, pola sosial, pola-pola sikap
dan tujuan si pengarang. Keterampilan yang dituntut dalam membaca dalam kelas
:
Ø Kelas 1
a.Membaca tanpa bersuara, tanpa gerakan bibir, tanpa berbisik.
b.
Membaca
tanpa gerakan kepala.
Ø Kelas 2
a.
Membaca
tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala
b.
Membaca
lebih cepat secara dalam hati daripada bersuara.
Ø Kelas 3
a.
Membaca
dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan bibir.
b.
Memahami
bahan bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalam hati.
c.
Lebih
cepat membaca dalam hati daripada membaca bersuara.
Ø Kelas 4
a.
Mengerti
serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
b.
Kecepatan
mata dalam membaca 3 kata per detik.
Ø Kelas 5
a.
Membaca
dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara.
b.
Membaca
dengan pemahaman yang baik.
c.
Membaca
tanpa gerakan bibir atau kepala / menunjuk-nunjuk dengan jari tangan.
d.
Menikmati
bahan bacaan yang dibaca dalam hati, senang membaca dalam hati.
Ø Kelas 6
a. Membaca tanpa gerakan bibir, tanpa komat-kamit.
b. Dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat
kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan.
c. Dapat membaca 180 patah kata dalam satu menit pada
bacaan fiksi pada tingkat dasar.
D.
Membaca Telaah Bahasa
Membaca telaah bahasa (language study reading)
Pada hakekatnya segala
sesuatu, terlebih sesuatu yang kongkrit itu terdiri atas bentuk dan isi,
atas jasmani dan rohani.
Begitu pula
dengan bacaan, yang terdiri dari isi (content) dan bahasa (language).Isi
dianggap sebagai yang bersifat rohani, dan bahasa yang bersifat
jasmanai.Keduanya merupakan dwitunggal yang utuh. Keserasian antara isi dan
bahasa suatu bahan bacaan mencerminkan keindahan serta kemanunggalan. Membaca telaah
bahasa terdiri dari :
a. Membaca sastra (literary reading)
b. Membaca bahasa (language reading)
Tujuan membaca
bahasa adalah :
1. Memperbesar daya kata (increasing word power)
2. Mengembangkan kosa kata (developing vocabulary)
Dalam kegiatan
membaca bahasa ada beberapa hal yang perlu diketahui :
1. Ragam bahasa
2. Mempelajari makna kata dadri konteks
3. Bagian-bagian kata
4. Penggunaan kamus
5. Makna-makna uraian
6. Idion
7. Sinonim dan antonim
8. Konotasi dan
denotasi
9. Derivasi
E.
Ragam Bahasa
Ragam bahasa dibedakan menjadi beberapa
hal,antara lain :
1. Bahasa formal adalah bahasa yang dipakai pada saat-saat resmi oleh
orang yang dianggap mempergunakan bahasa yang terbaik.
Misal : pidato kenegaraan,
kuliah di perguruan tinggi, dsb
2. Bahsa informal
adalah bahasa yang dipakai
pada situasi yang tidak resmi.
Misal :bercakap-cakap
dengan keluarga atau teman.
3. Bahasa percakapan adalah bahasa yang umum dipakai
dalam percakapan atau bahasa
yang biasa kita pakai semenjak kecil.
4. Bahasa kasar adalah bahasa yang dipakai orang yang
tidak berpendidikan, mempunyai
cara sendiri yang konvensional.
5. Bahasa slang adalah bahasa yang ditujukan pada kelompok-kelompok
khusus serta terbatas. Bahasa slang bersifat kesementaraan, tidak ada bahasa
yang lebih jelek daripada bahasa slang yang sudah ketinggalan jaman / usang.
6. Bahasa teknis
adalah bahasa yang dipergunakan pada profesi-profesi tertentu.
Misal : dokter, hakim,
insinyur, dll.
F.
Mempelajari makna kata dari konteks
Dapat dipelajari melalui pengalaman. Semakin banyak
pengalaman yang kita miliki semakin kaya pulalah kosa kata kita dapati.
Kita dapat mempelajari makna
kata melalui bacaan. Cara yang paling baik untuk menghindari kesulitan yang
tersembunyi ialah berhenti sebentar, memeriksa bagian tempat kata yang belum lama itu muncul.
Bagian lisan / tulisan tempat sebuah kata muncul
disebut konteks atau hubungan kata-kata.
Beberapa cara hubungan
kata-kata yang dapat mencerminkan makna suatu kata adalah :
a.
Konteks
dapat membatasi kata makna kata bervaili definisi
b.
Konteks
dapat memasukkan suatu perbandingan / pertentangan Konteks dapat
menolong kita memahami makna kata.
c.
Suasana
Sebagai bagian suatu keseluruhan dapat mencerminkan makna kata.
Bagian kata
terdiri atas :
1.
Prefiks
(awalan)
2.
Roat
(dasar kata)
3.
Suffiks
(akhiran)
4.
Infiks
(sisipan)
G.
Penggunaan Kamus
Kamus adalah rekaman kata-kata yang membangun suatu
bahasa.Bahasa adalah sesuatu yang
hidup, tumbuh, berkembang, dan berubah.
Kamus dapat bertindak
sebagai wasit dalam suatu pertandingan.
Kamus akan mengatakan secara
tegas apakah suatu kata benar / tidak.Dari kamus kita dapat belajar bentuk,
jenis dan kekerabatan kata-kata.
H.
Aneka Makna
Kata
memiliki suatu kebiasaan memperhatikan makna yang berbeda-beda yang dikandung
oleh suatu kata. Kita harus paham akan homonim yaitu suatu kata-kata
yang sama bentuk bunyinya, tetapi berlainan maknanya.
Penggunaan
kata yang tepat, kata yang benar-benar sesuai dalam kalimat menuntut kecermatan
yang bijaksana dari pembaca.Waktu
tambahan yang dipergunakan dalam mencari kata yang tepat dan terasa dalam suatu
konteks akan memegang peranan penting pada penggunaan bahasa yang lebih
efektif.
I.
Idiom / Ungkapan
Idiom
merupakan ekspresi yang tidak dapat dimengerti dari makna terpisah, makna
sendiri setiap kata dalam kelompok itu.Kata-kata itu harus diperlakukan sebagai
suatu keseluruhan.
J.
Sinonim dan Antonim
Sinonim adalah kata-kata yang mempunyai makna umum
yang sama / bersamaan, tetapi berbeda dalam konotasi / nilai kata.
Contoh : mati →
meninggal dunia
→ wafat
→ mampus
→ mangkat
→
mengehembus nafas terakhir
Antonim adalah
kata-kata yang berlawanan makna.Pembaca harus sadar bahwa penulis
dapat
mengarahkan perhatian pada suatu ide tertentu dengan mempergunakan kontras /
pertentangan.
Contoh : kaya-miskin
pintar-bodoh
cantik-jelek
K.
Konotasi
Konotasi
suatu kata adalah asosiasi-asosiasi yang ditimbulkan dalam hati kita.Konotasi /
nilai kata cenderung menyentuh hati kita secara mendalam dan membangkitkan
arus-arus dalam yang terpendam yang kadang-kadang
mempesona kita dengan kejutan. Konotasi
ada dua jenis :
- Konotasi pribadi (personal connotations) → hasil dari pengalaman pribadi seseorang.
- Konotasi umum (general connotations) → hasil dari pengalaman orang-orang sebagai suatu kelompok sosial.
Penguasaan
serta pemahaman konotasi kata sangat diperlukan bagi pembaca agar memperoleh
sukses yang lebih baik dalam usaha peningkatan daya kata.
L.
Derivasi kata
Pernakah kita terpikir dalam hati kita darimana
asal-usul kata-kata dalam bahasa kita? Telaah
mengenai asal-usul kata / derivasi kata bukan hanya merupakan sesuatu yang
bermanfaat tetapi juga sangat menarik hati. Kalau
kita ingin memperkaya kosa kata kita serta meningkatkan daya kata maka
pengetahuan mengenai derivasi atau asal-usul kata sangat penting.
Dalam perbendaraan kata-kata bahasa Indonesia.
Misal : kita tahu bahwa
banyak kata-kata asing yang turut memperkaya kosa kata bahasa kita. Kosa kata
yang berasal dari bahsa Arab, Belanda, Cina, Portugis dsb.
===========================================
= Materi By : =
= Drs.
Harry Poerwanto, S.Pd., M.Pd =
================================
= Editing By :
=
= Sulung Bayu Prasetyo
(Bay RyūTarō) =
= Teguh Bayu Mantra =
==========================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar